Peran
Mahasiswa dalam Bela Negara
Bung Karno pernah berkata “Beri aku
sepuluh Pemuda, maka akan aku goncangkan itu Dunia..!!”. Hal ini menunjukkan
betapa besar pengaruh dari pemuda (Mahasiswa) dalam perkembangan atau kemajuan
suatu bangsa. Oleh karena itu, dalam hal bela negara sudah sepantasnya jika
pemuda-pemudi Indonesia menjadi barisan pertama yang maju, menjadi perisai
sekaligus pedang yang tajam yang siap membantai ancaman-ancaman yang akan
menghancurkan keeksistensian negara Indonesia.
Pembelaan negara atau bela negara
adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran
hidup berbangsa dan bernegara. Wujud dari bela negara adalah kesiapan dan
kerelaan warga negara untuk berkorban demi mempertahankan negara kesatuan
Republik Indonesia. Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warga
negara akan hak dan kewajibannya. Disamping itu, setiap warga negara hendaknya
juga memahami kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksitensi bangsa dan
negara Indonesia. inti dari pembelaan negara itu adalah rasa cinta atau rasa
bangga para pemuda (Mahasiswa) terhadap bangsa Indonesia harus kuat.
Meningkatkan Kesadaran Bela Negara
Dikalangan Muda (Mahasiswa)
Di zaman sekarang, semakin sedikit anak muda
(Mahasiswa) yang sadar akan pentingnya bela negara. Bela negara disini bukanlah
berperang dalam arti yang sebenarnya tapi para mahasiswa bisa berperang melawan
lain, seperti berperang dalam bidang IPTEK..!! Para pemuda mulai kehilangan
rasa bangga atau bahkan rasa memiliki terhadap tanah air atau negara Indonesia.
Jika ini terus berlanjut, maka sudah dapat dipastikan kalau kita akan terus
terjajah di negeri sendiri. Untuk itu, kita perlu meningkatkan kesadaran kaum
muda (mahasiswa) tentang bela negara. Berikut cara yang bisa dilakukan :
- · Membangun Kesadaran Bela Negara
Dewasa ini pendidikan bela negara mulai jarang
diajarkan dan seiring dengan hilangnya pendidikan bela negara ini, para pemuda
mulai kehilangan kesadaran bela negara. Disini diharapkan semua pihak baik itu
pemerintah, guru, orang tua dan masyarakat luas bersama-sama membangin kembali
kesadaran bela negara khususnya dikalangan anak muda (mahasiswa). Karena jika
tidak ada kesadaran bahwa bela negara itu penting, tentu saja wujud nyata dari
bela negara itu tidak akan pernah terjadi.
- · Menumbuhkan Kepekaan Sosial
Setelah membangun kesadaran bela negara, tahap
selanjutnya adalah menumbuhkan kepekaan sosial melalui organisasi atau
komunitas sosial. Para pemuda khususnya mahasiswa akan memahami bahwa dalam hal
bela negara akan lebih dilakukan bersama. Jika seluruh pemuda-pemudi Indonesia
bersatu maka akan lebih mudah melakukan kegiatan bela negara.
- · Memberikan Motivasi tentang Bela Negara
Dengan melalui dua tahap diatas, maka sudah dapat
dipastikan bahwa para pemuda (mahasiswa) sudah mulai mengerti tentang
pentingnya bela negara atau bahkan sudah melakukan bukti nyata dari bela negara
itu sendiri. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah “Mempertahankan!”.
Bagian yang paling sulit adalah mempertahankan, dan salah satu cara yang bisa
dilakukan adalah terus memberikan suntikan motivasi kepada pemuda tentang bela
negara agar mereka tidak lupa dan mengingkarinya. Tema motivasi yang bisa
diberikan sangat beragama misalnya :
1.
Pengalaman sejarah perjuangan Republik Indonesia
2.
Kedudukan wilayah Nusantara yang geografis
3.
Keadaan penduduk yang besar
4.
Perkembangan dan kemajuan IPTEK
5.
Kemungkinan timbulnya peperangan.
Peran Serta Mahasiswa dalam Bela Negara
Setelah menumbuhkan atau meningkatkan kesadaran kepada mahasiswa akan
bela negara, saatnya untuk membuktikannya. Peran-peran yang dapat dilakukan
oleh mahasiswa adalah untuk membela negara diantaranya adalah sebagai berikut :
- · Sebagai Agen Perubahan
Indonesia 5 tahun mendatang bergantung pada
pemudanya saat ini. Mahasiswa adalah agen perubahan, yang akan membawa
Indonesia pada kejayaan atau sebaliknya. kemunduran tidak akan terjadi jika
mahasiswa bersungguh-sungguh dalam membela negara Indonesia.
- · Kepentingan yang Sama (Commont interest)
Diawal sudah disinggung tentang kepekaan sosial,
bahwa jika pemuda Indonesia bersatu, maka akan lebih mudah melakukan perbuatan
bela negara. Seperti halnya para pejuang yang merebut kemerdekaan Indonesia
dengan cara bersatu. Begitu juga halnya dengan bela negara.
- · Mengembalikan Semangat Nasionalisme
Menyebarkan sikap bela negara kepada yang lain,
itu yang harus dilakukan mahasiswa, ikut berperan dalam mengembalikan semangat
nasionalisme dan patriotisme dengan tidak langsung sudah melakukan perbuatan
bela negara.
Hukum Yang Ada
di Indonesia.
Dalam upaya bela negara, tentu akan berkaitan
dengan Hukum di Indonesia. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH. Yunahar Ilyas
mengatakan, perilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) harus
ditetapkan sebagai tindak kriminal. Yunahar mengatakan, pihaknya berharap DPR
memasukan LGBT dalam pasal perzinaan dan harus dinyatakan itu perbuatan yang
melanggar hukum.
Yunahar menjelaskan alasan mengapa LGBT harus
dinyatakan perbuatan melanggar hukum. Menurut Yunahar alasannya pertama,
berdasarkan Pancasila khususnya sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Rujukannya semua agama dan semua agama
melarang LBGT ,baik Hindu ,Islam ,Konghucu, Budha maupun Katolik, jadi kalau
sampai LGBT didiamkan di Indonesia bertentangan dengan Pancasila," jelasnya
di Yogyakarta, Selasa (23/1).
Yunahar melanjutkan, perilaku LGBT disamping
bertentangan dengan fitrah manusia juga mengancam eksistensi manusia. Jadi
homoseksual dan lesbi bertentangan dengan HAM. "Karena HAM salah satu yang
paling pokok adalah menjaga kebebasan untuk hidup atau eksistensi manusia,
kalau homoseksual dan lesbi meluas, manusia bisa punah," jelasnya.
Guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini
meminta, DPR agar menyelesaikan RKUHP. Menurutnya hal yang harus direvisi
adalah, pertama, definisi zina. "Karena zina menurut KUHP peninggalan
Belanda masih pakai filosofi Barat, Dalam filosofi barat itu hubungan di luar
perkawinan bukan perbuatan salah. Yang perbuatan kriminal atau salah itu
apabila mengingkari janji suci perkawinan," jelasnya.
Kedua, LBGT tidak masuk dalam definisi zina.
Kemarin di Judicial Review di Mahkamah Konstitusi (MK) tetapi MK tidak mau
karena itu dianggap positif legislator. "Sedangkan mereka (red. MK)
merupakan negatif legislator," jelas Yunahar.
Hukum Adat
Selain itu, di Indonesia juga terdapat hukum adat.
Hukum Adat adalah hukum/ peraturan tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat yang hanya ditaati oleh masyarakat yang bersangkutan. Hukum
adat mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dan elastis karena
peraturan-peraturannya tidak tertulis. Dalam hukum adat dikenal juga Masyarakat
Hukum adat yaitu sekumpulan orang yang di ikat oleh tatanan hukum/ peraturan
adat sebagai warga bersama dalams satu persekutuan hukum yang tumbuh
karena dasar keturunan ataupun kesamaan
lokasi tempat tinggal. Contoh hukum adat di daerah asal saya Gunung Kidul yaitu diantaranya: Tingalan, Tayub/Ledek, Rasulan, Ngabekten, Mong-mong Pedet, dan Mong-mong Motor.
Tingalan dalam Bahasa Jawa artinya peringatan hari ulang tahun di dalam budaya warga Kampung Pitu tidak sembarangan. Hanya tokoh sesepuh kampung saja yang boleh melaksanakannya.
"Setiap tanggal lahir dengan tanggalan Jawa, atau disebut neton dalam bahasa Jawa," kata Sugito kepada detikcom.
Sedangkan tayub merupakan kesenian tarian yang ditampilkan warga setahun
sekali di acara Rasulan. Pementasan Tayub digelar di dekat Tlogo atau
telaga di Kampung Pitu.
Ada empat tembang atau lagu Jawa yang harus dinyanyikan yaitu Blendrong, Ijo-ijo, Eleng-eleng, dan Sri Slamet.
"Empat lagu itu bentuk ucapan syukur karena hasil panen yang melimpah," imbuhnya.
Tentang Rasulan, warga Kampung Pitu percaya akan datang bala bencana jika tradisi ini tidak dijalankan. Upacara adat ini berupa doa bersama seluruh warga disertai membuat sesaji yang kemudian dibagikan sebagai bentuk sedekah dari warga Kampung Pitu kepada kerabat, keluarga dan tetangga.
"Kalau Ngabekten adalah prosesi kenduri saat selesai menaikkan kayu paling atas rumah (saat membangun rumah)," tutur Sugito.
Tata cara upacara adat Ngabekten diawali dengan memanjatkan doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan penyiraman kayu suwunan (kayu paling atas dari rangka rumah) dengan bunga setaman.
"Setelah selesai ritual kayu suwunan akan dinaikkan bersama warga masyarakat yang datang dan dilanjutkan dengan Ngabekten," jelasnya.
Selain itu, terdapat ritual Mong-mong Pedet yang digelar setiap kelahiran hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing. Tak hanya hewan ternak, warga Kampung Pitu juga menggelar ritual adat saat membeli kendaraan motor.
"Ritual ini namanya Mong-mong Motor. Menjadi bentuk syukur terhadap segala bentuk yang diterima warga Kampung Pitu," kata Sugito.
"Empat lagu itu bentuk ucapan syukur karena hasil panen yang melimpah," imbuhnya.
Tentang Rasulan, warga Kampung Pitu percaya akan datang bala bencana jika tradisi ini tidak dijalankan. Upacara adat ini berupa doa bersama seluruh warga disertai membuat sesaji yang kemudian dibagikan sebagai bentuk sedekah dari warga Kampung Pitu kepada kerabat, keluarga dan tetangga.
"Kalau Ngabekten adalah prosesi kenduri saat selesai menaikkan kayu paling atas rumah (saat membangun rumah)," tutur Sugito.
Tata cara upacara adat Ngabekten diawali dengan memanjatkan doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan penyiraman kayu suwunan (kayu paling atas dari rangka rumah) dengan bunga setaman.
"Setelah selesai ritual kayu suwunan akan dinaikkan bersama warga masyarakat yang datang dan dilanjutkan dengan Ngabekten," jelasnya.
Selain itu, terdapat ritual Mong-mong Pedet yang digelar setiap kelahiran hewan ternak seperti sapi, kerbau dan kambing. Tak hanya hewan ternak, warga Kampung Pitu juga menggelar ritual adat saat membeli kendaraan motor.
"Ritual ini namanya Mong-mong Motor. Menjadi bentuk syukur terhadap segala bentuk yang diterima warga Kampung Pitu," kata Sugito.
Sumber :
-https://myazalianewblog.blogspot.co.id/2015/05/peran-mahasiswa-dalam-bela-negara.html
-https://seftianandriasandi.wordpress.com/2011/02/22/hukum-yang-berlaku-di-indonesia/
-https://news.detik.com/berita/d-3303431/mengenal-makna-ritual-budaya-dan-spritual-di-kampung-pitu-gunungkidul